Penerapan Simulasi Analisa Kebutuhan oleh Ramdhan Hakiki
Contoh Penerapan Simulasi yang diamati seperti pada penelitian yang dilakukan Retnari Dian Mudiastuti dkk, dengan menerapkan aplikasi simulasi Alternatif Skenario Kebijakan Peningkatkan Daya Saing UKM Mebel dengan Pendekatan Sistem Dinamik. Permasalahan kemampuan daya saing UKM mebel merupakan sistem yang kompleks karena terdapatnya berbagai macam aliran seperti material, uang, informasi dan aktivitas, dimana aliran tersebut memiliki interdependensi satu sama lainnya, terdiri dari berbagai stakeholder (pemangku kepentingan) selain produsen dalam hal ini UKM, juga konsumen (lokal maupun mancanegara) yang melakukan permintaan dari waktu ke waktu, penyedia bahan baku, serta pemerintah yang berperan sebagai regulator pengembangan bisnis serta faktor tenaga kerja. Tahapan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut. Tahapan Identifikasi variabel, dimana dilakukan studi literatur dari berbagai penelitian sebelumnya terkait kemampuan teknologi UKM serta kunjungan lapangan untuk mendapatkan data terkait variabel berpengaruh dan kondisi nyata di UKM mebel di Kota Pasuruan. UKM mebel yang terpilih adalah UKM-UKM skala kecil yang berpengalaman memproduksi mebel kayu jati ekspor. Data yang dibutuhkan berupa data profile UKM, pola permintaan produk, proses produksi, kemampuan mesin produksi, kemampuan tenaga kerja, biaya operasional dan kebijakan UKM daerah dan pusat.
1. Interaksi
Antar Variabel
Pola
interaksi antar variabel dijelaskan dengan hubungan yang
saling mempengaruhi antar variabel yang ada. Kapasitas produksi
mempengaruhi kemampuan pemenuhan oleh importir dan kapasitas produksi
dipengaruhi oleh kemampuan teknologi (mesin) dan tenaga kerja. Rendahnya
kapasitas produksi mempengaruhi jumlah pemenuhan permintaan yang selanjutnya
berpengaruh terhadap keuntungan UKM, Nur, dkk. Jumlah keuntungan dan kapasitas
produksi merupakan indikator daya saing UKM mebel pada penelitian ini. Pada
interaksi variabel digambarkan skenario berupa kebijakan yang akan diterapkan
untuk melihat perubahan terhadap model yang dikembangkan dengan tujuan
peningkatan keuntungan dan kapasitas produksi dalam kurun waktu 120 bulan atau
10 tahun. Skenario yang dikembangkan dalam pemodelan simulasi ini adalah
investasi mesin semi modern maupun mesin modern, dan investasi peningkatan
kemampuan tenaga kerja bantu untuk menjadi tenaga ahli.
Lanjutan
Interaksi Antar Variabel
2.
Diagram Stock And Flow
Tujuan pembuatan
diagram stock and flow adalah menggambarkan interaksi antar variabel sesuai
logika struktur dengan bantuan software Ventana Simulator (Vensim)™. Pemodelan
interaksi variabel pada diagram stock and flow dari submodel teknologi (mesin
dan tenaga kerja), submodel permintaan dan produksi, submodel keuangan, dan
submodel kebijakan investasi Perancangan diagram stock and flow juga bertujuan
mengetahui pola perilaku variabel dalam model kemampuan UKM mebel. Tujuan
pembuatan diagram stock and flow adalah menggambarkan interaksi antar variabel
sesuai logika struktur dengan bantuan software Ventana Simulator (Vensim)™.
Pemodelan interaksi variabel pada diagram stock and flow dari submodel
teknologi (mesin dan tenaga kerja), submodel permintaan dan produksi, submodel
keuangan, dan submodel kebijakan investasi Perancangan diagram stock and flow
juga bertujuan mengetahui pola perilaku variabel dalam model kemampuan UKM
mebel.
Lanjutan
Diagram Stock And Flow
Lanjutan
Diagram Stock And Flow
Lanjutan
Diagram Stock And Flow
Lanjutan Diagram Stock And Flow
3.
Simulasi Hasil Pemodelan
Berdasarkan
hasil simulasi kondisi eksisting, ditemukan bahwa keterbatasan kapasitas
produksi yang dipengaruhi oleh kemampuan mesin dan kemampuan tenaga kerja mempengaruhi
profit atau keuntungan UKM. Pengaruh kemampuan mesin dan tenaga kerja
signifikan berpengaruh pada jumlah keuntungan UKM. Terkait dengan hasil
wawancara dengan pelaku UKM, diharapkan adanya peningkatan kapasitas produksi
melalui penambahan mesin produksi dan tenaga ahli mebel. Sehingga pada skenario
yang diajukan adalah penggantian mesin semi modern ke mesin modern, penambahan
mesin modern dan investasi tenaga ahli. Skenario yang diajukan adalah mengganti
4 unit mesin modern, mengganti 8 unit mesin modern, menambah 4 unit mesin
modern dan investasi tenaga ahli mebel. Berdasarkan penetapan skenario yaitu
mengganti 8 unit mesin semi modern dengan 4 unit mesin modern, 8 unit mesin
modern, atau menambah 4 unit mesin modern dan investasi tenaga ahli mebel, maka
hasil skenario terlihat.
Lanjutan
Simulasi Hasil Pemodelan
Pada
skenario dilakukan untuk mendapatkan strategi terbaik dengan parameter nilai
keuntungan yang tertinggi sebagai indikator daya saing UKM. Pada kondisi
eksisting, nilai keuntungan pada tahun ke-10 sebesar 1,4 miliar rupiah. Setelah
menerapkan 4 skenario yaitu menggunakan 4 unit mesin modern, 8 unit mesin
modern, penambahan 4 unit mesin modern dan investasi tenaga ahli, maka strategi
dengan nilai keuntungan UKM tertinggi senilai 2,173 miliar rupiah dengan
melakukan investasi 4 unit mesin modern. Keuntungan terendah senilai 762,17
juta rupiah pada skenario penambahan 4 unit mesin modern. Pemilihan strategi
jangka pendek dapat dipertimbangkan dengan mengganti mesin modern menjadi 4 unit
mesin, sedangkan dengan memperhatikan kemampuan modal UKM dan untuk
menghasilkan ketersediaan tenaga ahli mebel kayu sehingga dapat berdampak
positif pada jangka menengah dan jangka panjang, maka pelaksanaan scenario
investasi tenaga ahli dapat dipertimbangkan. Sehingga ketika terjadi keputusan
perubahan mesin dan adanya kepastian permintaan mebel, maka UKM tidak memiliki
kesulitan terkait tenaga ahli lagi sehingga demikian daya saing UKM dapat
meningkat.
Lanjutan
Simulasi Hasil Pemodelan
Artikel ini dibuat
sebagai tugas kuliah sebagaimana yang tertuang dalam Online Learning Uhamka
Komentar
Posting Komentar